Dalam pidato di istana negara pada Rabu (8/10/2025), Rajoelina menuduh para pengkritiknya berusaha menghancurkan Madagaskar. Ia juga berjanji akan mengubah nasib bangsa dalam waktu satu tahun.
Namun, banyak pengamat politik menilai janji tersebut tidak realistis. Sementara itu, para demonstran menegaskan mereka akan terus turun ke jalan sampai tuntutan mereka terpenuhi.
Para pengacara yang mewakili para pengunjuk rasa menyatakan bahwa 28 orang telah diserahkan ke kantor kejaksaan. Mereka akan menghadapi dakwaan resmi atas keterlibatan dalam aksi tersebut.
Lembaga hak asasi manusia lokal mengecam tindakan keras aparat yang dinilai berlebihan. Lembaga tersebut juga menyerukan agar pemerintah menghormati hak warga untuk menyampaikan pendapat.