CARAPANDANG - BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) resmi mencabut peringatan dini tsunami setelah gempa berkekuatan M7,4 mengguncang timur Filipina. Beberapa lokasi tetap mencatat gelombang tsunami minor meski ancaman besar telah hilang.
“Peringatan dini TSUNAMI yang disebabkan oleh gempa mag:7.4. Tanggal 10 Oktober 2025, 08.44 WIB, dinyatakan telah berakhir,”tulis BMKG melalui akun resmi x mereka @infoBMKG, Jumat (10/10/2025).
Gempa ini terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng megathrust, di mana Lempeng Laut Filipina menyusup di bawah Lempeng Eurasia. Menurut Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, titik pergeseran berada di Palung Filipina.
BMKG mencatat gelombang tsunami minor terjadi di beberapa titik wilayah timur Indonesia. Gelombang terdeteksi di tujuh stasiun pengamatan di Sulawesi Utara dan Maluku Utara, dengan tinggi maksimum 0,17 meter.
Daryono menjelaskan tektonik Filipina merupakan sistem lempeng yang kompleks. Sistem ini terbentuk dari interaksi subduksi Lempeng Pasifik, Eurasia, Indo-Australia, dan Laut Filipina.
Berikut tujuh lokasi di wilayah timur Indonesia yang melaporkan adanya gelombang tsunami: