CARAPANDANG - Kongres Peru resmi memakzulkan Presiden Dina Boluarte, Jumat (10/10/2025) dini hari setelah meningkatnya gelombang kejahatan di seluruh negeri. Para anggota parlemen menilai Boluarte gagal menekan angka kriminalitas yang semakin parah.
Melansir dari AP News, sebanyak 124 anggota kongres sepakat mencopotnya tanpa ada satu pun suara yang menolak. Boluarte tidak hadir dalam sidang untuk membela diri sebelum pemungutan suara dimulai.
Keputusan pemakzulan itu diambil hanya beberapa jam setelah insiden penembakan di sebuah konser di ibu kota Lima. Insiden tersebut memicu kemarahan publik terhadap pemerintah.
Berbeda dari delapan upaya pemakzulan sebelumnya, kali ini hampir semua fraksi parlemen mendukung pencopotan tersebut. Boluarte sebelumnya naik ke kursi presiden pada Desember 2022 setelah menggantikan Pedro Castillo yang dimakzulkan karena berusaha membubarkan parlemen.
Ia menjadi presiden perempuan pertama dalam sejarah Peru sekaligus pemimpin keenam negara itu dalam waktu kurang dari satu dekade. Masa jabatannya seharusnya berakhir pada 28 Juli 2026, sementara pemilu presiden berikutnya telah dijadwalkan untuk April tahun depan.
Hingga kini, belum jelas siapa yang akan menggantikannya sebagai kepala negara. Berdasarkan konstitusi, presiden Kongres menjadi pengganti sementara, meskipun para legislator dapat memilih tokoh lain dari antara mereka.