Ternyata, informasi yang kami dengar itu benar. Kapal motor kami seperti disambut oleh kerajaan pulau karang yang berlapis-lapis. Pulau-pulau ini tersusun seperti tembok besar nan megah hingga menyerupai tembok dan membentuk labirin-labirin di selanya. Hijaunya kepulauan karang ini sungguh membuat kami takjub dan begitu terkesan. Beberapa dari rombongan kami mulai mengeluarkan kameranya dan berlomba mencari latar indah untuk diabadikan. Seakan tidak ada yang buruk, hampir semua sisi dari labirin yang kami masuki pun menjadi latar foto-foto kami.
Cuaca yang sangat cerah dan bersahabat mendukung sekali bagi perjalanan kami. Udara yang hangat memberikan sensasi tersendiri bagi rombongan kami yang memang berniat menggelapkan kulit agar terlihat lebih eksotis. Tiba-tiba, sang nakhoda berteriak kepada kami, “Itu dia Batu Pensil.” Dalam sekejap, pandangan kami pun terfokus pada sebuah titik di hadapan kapal kami. Sebuah pulau batu yang terlihat berbeda dari pulau lain di sekitarnya pun mulai tampak jelas di atas permukaan laut.