Namun, Mahyeldi mengingatkan bahwa pengelolaan sumber daya air harus memperhatikan sejumlah prinsip penting, mulai dari kepatuhan terhadap regulasi perizinan dan tata kelola sumber daya air, penerapan analisis dampak lingkungan (AMDAL), hingga standar mutu produk sesuai ketentuan BPOM, SNI, dan sertifikasi halal.
“Yang tak kalah penting adalah pengelolaan limbah produksi dan kemasan secara bertanggung jawab. Harus ada sistem daur ulang dan kolaborasi dengan program pengelolaan sampah pemerintah. Kita tidak hanya menjaga keberlangsungan industri, tetapi juga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang,” tegas Gubernur.
Mahyeldi menambahkan, Pemerintah Provinsi Sumbar terus berupaya memastikan bahwa pemanfaatan air dilakukan tanpa merusak lingkungan dan sumber daya alam, termasuk melalui konservasi kawasan hulu, mitigasi dampak perubahan iklim, serta pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
ASPADIN Didorong Jadi Mitra Strategis Pemerintah
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat untuk menjaga keseimbangan antara ekonomi, sosial, dan ekologi.
“Keberadaan ASPADIN harus menjadi bagian dari solusi dalam menjaga keseimbangan alam dan ekonomi. Pemerintah siap bersinergi untuk memastikan industri AMDK tumbuh dengan prinsip keberlanjutan,” ujarnya.
Ketua Umum ASPADIN: Saatnya Bangkit dan Peduli Lingkungan
