CARAPANDANG.COM, KAIRO -- Perang di Gaza telah berlangsung selama tepat dua tahun pada Selasa (7/10). Pertempuran itu meletus pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel, menewaskan lebih dari 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 lainnya. Serangan balasan militer Israel sejak saat itu telah menghancurkan Jalur Gaza.
Statistik memang tidak bisa sepenuhnya menggambarkan penderitaan manusia, tetapi data ini mengungkapkan skala kehancuran yang terjadi di wilayah pesisir yang padat penduduk tersebut.
28 ANAK TEWAS SETIAP HARI
Data yang dirilis pada Selasa oleh otoritas kesehatan Gaza menunjukkan bahwa operasi militer Israel selama dua tahun terakhir telah menewaskan 67.173 warga Palestina, termasuk 20.179 anak-anak, 10.427 perempuan, dan 4.813 warga lanjut usia (lansia). Ini adalah pertama kalinya otoritas tersebut memublikasikan jumlah korban tewas secara keseluruhan yang dirinci berdasarkan usia dan jenis kelamin.
Sebelum konflik, populasi Gaza diperkirakan mencapai 2,3 juta. Ini berarti sekitar satu dari setiap 33 penduduk, sekitar 3 persen dari populasi sebelum perang, telah tewas. Dengan lebih dari 20.000 anak-anak termasuk di antara korban tewas, angka-angka itu menunjukkan bahwa rata-rata 28 anak tewas setiap harinya dalam dua tahun terakhir.
Anak-anak Karam Haloub terlihat di dekat rumah mereka yang rusak di Beit Lahia, Jalur Gaza utara, pada 3 Maret 2025. (Carapandang/Xinhua/Rizek Abdeljawad)