CARAPANDANG - Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, udara di Ibu Kota terasa berbeda. Bendera merah putih berkibar di setiap sudut, semangat kemerdekaan menyala di hati masyarakat, dan di tengah hiruk pikuk persiapan perayaan, ada kabar baik yang datang dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Ossy Dermawan, menegaskan kembali komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk menghadirkan kesejahteraan rakyat melalui kepastian hukum atas tanah. Baginya, tanah bukan sekadar hamparan lahan, melainkan sumber kehidupan, penghidupan, dan martabat bagi pemiliknya.
“Ini adalah bukti bahwa negara hadir untuk memberikan kepastian hukum atas tanah rakyat. Tanah bukan hanya soal aset, tetapi juga sumber kehidupan dan kesejahteraan,” ujarnya di Jakarta, Rabu (13/8/2025).
Data menunjukkan, hingga Juli 2025, sebanyak 122,7 juta bidang tanah telah terdaftar, mendekati target nasional 126 juta bidang. Angka ini bukan sekadar statistik di baliknya, ada jutaan cerita keluarga yang kini tenang karena tanah yang mereka tinggali memiliki perlindungan hukum.
Salah satunya adalah keluarga Ahmad di Depok. Setelah puluhan tahun menempati tanah warisan, tahun ini mereka akhirnya menerima sertifikat resmi. “Kami dulu takut kalau tanah ini diambil orang atau disengketakan. Sekarang, rasanya seperti lega luar biasa,” kata Ahmad, tersenyum sambil menunjukkan sertifikatnya.