Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez bahkan pekan lalu menyebut Israel seharusnya dilarang dari ajang olahraga internasional, serupa dengan sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia usai invasi ke Ukraina pada 2022.
UEFA dan presidennya Aleksander Ceferin sebelumnya juga sudah memberi sinyal sikap keras terhadap Israel. Pada pertandingan Piala Super Eropa di Udine bulan lalu, sejumlah spanduk bertuliskan "Stop Killing Children" dan "Stop Killing Civilians" terlihat terbentang di lapangan.
Di sisi lain, Israel terus berupaya melobi agar tidak dikeluarkan dari UEFA. Menteri Olahraga dan Kebudayaan Israel Miki Zohar mengatakan bahwa pihaknya bersama Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Presiden Federasi Sepak Bola Israel Moshe Zuares bekerja intensif di balik layar untuk menggagalkan upaya tersebut.
UEFA sendiri menghadapi dilema, sebab meski belum ada tim Eropa yang secara resmi menolak bermain melawan Israel, federasi sepak bola Norwegia dan Italia telah menyatakan ketidaknyamanan mereka.
Federasi Norwegia bahkan berjanji akan menyumbangkan hasil penjualan tiket laga kontra Israel pada 11 Oktober di Oslo untuk mendukung bantuan kemanusiaan di Gaza melalui LSM Doctors Without Borders.