> “Kita ingin anak-anak muda merasa bangga dengan budaya mereka sendiri. Melalui kegiatan seperti ini, mereka melihat langsung nilai-nilai adat dan ikut serta dalam melestarikannya. Kalau kita hanya bicara tanpa aksi, lama-lama budaya kita hanya tinggal cerita,” tambahnya.
Elzadaswarman juga menegaskan, keberhasilan program ini sangat bergantung pada keterlibatan masyarakat.
“Budaya itu akan hidup kalau dipraktikkan bersama-sama, bukan hanya ditonton. Pemerintah siap mendukung penuh selama masyarakat juga berkomitmen menjaga warisan budaya ini,” tegasnya.
Ketua DPRD Kota Payakumbuh, Wirman Putra, memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Menurutnya, Satu Nagori Satu Iven bukan sekadar acara seremonial, melainkan bagian dari pembangunan karakter dan identitas daerah.
> “Kegiatan seperti ini harus menjadi agenda tahunan yang terus berkembang. DPRD siap mendukung agar budaya kita tidak hanya sekadar dikenang, tetapi benar-benar menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari,” katanya.
Ia menambahkan, program ini juga memiliki efek domino terhadap perekonomian masyarakat.
“Selain menjaga budaya, kegiatan ini juga memberi dampak ekonomi. Pedagang, pelaku UMKM, hingga sektor pariwisata akan ikut merasakan manfaatnya,” jelas Wirman.
Sementara itu, Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Sungai Durian, Irman Dt. Pangulu Sati, menilai kegiatan adat ini menjadi momentum penting untuk memperkuat persatuan di tengah masyarakat.