Sementara, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso menegaskan, kasus yang terjadi bukanlah alergi makanan seperti anggapan yang sempat beredar, melainkan keracunan. Ia juga menyampaikan keprihatinan atas kasus ribuan anak yang mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan bergizi gratis di sekolah.
“Kalau yang makan banyak anak dan reaksinya hanya pada satu atau dua anak, mungkin itu alergi makanan. Tetapi kalau korbannya serentak dan masal setelah makan makanan yang sama, ini bisa kita pastikan sebagai fenomena keracunan makanan,” kata Piprim. dilansir rri.co.id