CARAPANDANG - LRT Jabodebek resmi menyatakan dukungan akses melalui berbagai metode pembayaran 'cashless' (non-tunai). Pengumuman itu, diharapkan meningkatkan kenyamanan dan kecepatan layanan bagi seluruh pengguna transportasi publik.
Sejak awal operasi, sistem pembayaran LRT Jabodebek diberlakukan sepenuhnya tanpa uang tunai untuk mempercepat 'boarding'. Kebijakan itu juga bertujuan meningkatkan kenyamanan dan efisiensi perjalanan harian para penumpang di kota.
Sejauh ini, metode pembayaran tersebut direspon positif dari para penumpang LRT Jabodebek. Ayu Ariyanti menilai, zaman serba digital sudah sepatutnya memiliki metode pembayaran non-tunai.
"Sangat bersyukur, kondisi zaman yang serba digital, 'cashless' sudah sepatutnya menjadi pembayaran yang utama dalam bertransportasinya. Saya setiap hari naik LRT Jabodebek ke kantor dan saya gunakan cashless, dan ini sangat membantu," kata Ayu selaku karyawan swasta kepada RRI di Stasiun Dukuh Atas, Selasa (23/9/2025).
Pengguna yang memilih kartu dapat memakai Kartu Multi Trip (KMT) KAI Commuter atau kartu uang elektronik bank. Setiap kartu berlaku dengan ketentuan saldo minimum sebesar Rp20.000 untuk dapat melakukan transaksi naik.
Bagi pengguna LinkAja, ketentuan saldo minimum yang sama tetap diberlakukan dalam sistem pembayaran. Selain itu, aplikasi Access by KAI memudahkan pembelian tiket sekaligus menampilkan jadwal dan rencana perjalanan.