Dia menambahkan meski telah menembus zona konsolidasi, harga emas masih berjuang menembus resistance kuat di level $3.500. Level ini dipandang sebagai "tembok besar" yang sulit dilampaui tanpa dukungan volume perdagangan yang signifikan.
Namun jika harga berhasil breakout di atas $3.500, maka pergerakan teknikal mengindikasikan potensi kenaikan tambahan hingga $300-membuka peluang menuju target berikutnya di level $3.800.
Koreksi jangka pendek tetap mungkin terjadi. Namun, koreksi tersebut justru bisa menjadi peluang akumulasi bagi investor.
Dukungan teknikal terlihat dari Exponential Moving Average (EMA) 50 hari, yang berada di kisaran $3.333 dan menawarkan penyangga penting jika harga terkoreksi.
"Para pelaku pasar saat ini lebih bersikap wait and see, mencari katalis baru yang benar-benar mampu menggerakkan pasar. Namun sejauh ini, belum ada sinyal yang cukup kuat," tambah Lewis.
Meskipun melonjak akibat data tenaga kerja, pasar emas dinilai masih berada dalam "zona musim panas" yang cenderung datar dan volatil. Minimnya volume perdagangan membuat tren jangka pendek belum terbentuk secara solid.
"Volume adalah kunci. Tanpa lonjakan partisipasi pasar, pergerakan harga kemungkinan tetap berfluktuasi di kisaran sempit seperti beberapa minggu terakhir," kata analis.
Dengan masuknya Agustus, pelaku pasar kemungkinan akan menghadapi fase konsolidasi yang berlanjut, kecuali muncul kejutan dari data ekonomi global atau sinyal kuat dari The Fed.